Sky Fall
Sky Fall
----------
Siapa
yang tak kenal dengan nama James Bond atau dengan panggilannya 007 ?
Sebagian besar masyarakat Indonesia pasti sudah mengenal sosok tokoh
tersebut. Seorang agen rahasia Inggris dan jagoan yang sangat piawai
dengan peralatan-peralatan canggih dan baru serta gadis-gadis cantiknya.
Saat ini dalam rangka kemunculan film tersebut yang ke-50 tahun maka
Sky Fall merupakan perayaan ulang tahun emasnya. Film pertama James Bond
yang diperankan oleh Sean Connery berjudul Dr.No yang tampil perdana
pada tahun 1962 begitu menarik perhatian dunia. Karakter tokoh ini
diambil dari novel karya Ian Flemings yang berasal dari Inggris dan
dibuat tahun 1953. Walaupun sudah berulang kali ganti pemeran namun
karakter James Bond tetaplah tidak berubah sampai pada seri ke-23 ini.
Tak ketinggalan aktor yang pernah memerankannya adalah George Lazenby,
Roger Moore, Timothy Dalton dan Pierce Brosnan.
Bila
ada pertanyaan, siapakah pemeran James Bond yang terbaik ? Agak sulit
menjawabnya, mengingat masing-masing pemeran memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing.
Bila
ditelusuri lebih dalam maka film ini bercerita bukan tentang Bond
(Daniel Craig) melainkan mengenai ’M’ (Judi Dench) yaitu seorang
perempuan atasan Bond. Film dimulai dengan kejar-kejaran Bond bersama
dengan agen wanita Eve (Naomi Harris) di Turki yang memburu seorang
teroris untuk memperebutkan harddisk yang berisi nama-nama agen rahasia
Inggris yang sedang menyamar. Cukup menarik suguhan aksi yang ditawarkan
ini walaupun sudah sering kita lihat pada film-film lainnya.
Kejar-kejaran dan berlari-lari kesana kemari serta kebut-kebutan sepeda
motor serta perkelahian diatas atap kereta api. Hal ini tidak membuat
penonton bosan karena ada adegan yang ditampilkan cukup kreatif yaitu
pada adegan mobil pengeruk tanah. Mobil-mobil mewah terlindas satu per
satu dan pada akhirnya ujung besi pengeruk digunakan untuk menahan bak
sambungan pada gerbong didepannya dan Bond pun meloncat masuk ke dalam
gerbong. Di saat kritis pergumulan dan perebutan diatap kereta api
tersebut Eve mendapat instruksi dari M untuk menembak si teroris.
Sayangnya yang menjadi korban tembakan tersebut adalah Bond. Dia
terpental jatuh dari kereta api dan masuk ke dalam sungai yang mengalir
deras. Disaat waktu yang sempit dan kesempatan yang sedikit maka
keputusan harus dibuat dan itulah hasilnya. M merasa bertanggung jawab
namun demikian tidak ada rasa penyesalan atas apa yang diputuskan.
Bond
selamat. Tidak dijelaskan mengapa bisa selamat atau diselamatkan oleh
siapa. Bond kembali ke Inggris untuk menemui M dan mempertanyakan
penembakan dirinya. M hanya mengatakan kepentingan banyak orang lebih
diutamakan dari pada kepentingan satu orang saja. Disaat yang sama
markas besar M di London diteror oleh Silva (Javier Bardem). Komputer
yang di hack, gedung yang diledakkan serta kiriman video yang berisi
pembunuhan agen-agen rahasia berdasarkan daftar yang ada di harddisk.
Ancaman dilakukan bahwa setiap minggu akan ada lima agen rahasia yang
dibunuh.
Bond
membantu penyelidikan lagi walaupun secara test belum layak untuk
terjun kembali ke lapangan menjalankan tugas. Tentu saja karena efek
dari penembakan dirinya itu, galau dan risau. Perjalanan membawanya ke
China dan berkenalan dengan seorang gadis yang bernama Severine
(Berenice Marlohe) yang merupakan bawahan Silva. Dan ternyata Silva
adalah rekan Bond sendiri yang mbalelo alias disersi atau setidaknya
dianggap sudah mati. Silva mempunyai dendam pribadi kepada M yang dulu
adalah atasannya juga karena merasa dikorbankan pada saat tertangkap.
Dia meminum racun sianida untuk bunuh diri sebagai salah satu prosedur
yang diperintahkan oleh M bila tertangkap namun sayangnya dia tidak mati
melainkan rusak separuh wajahnya.
Untuk
itulah Silva mengejar M dimanapun berada dan mempersiapkan semuanya
dengan baik termasuk saat dirinya tertangkap dan dipenjara. Bom yang
sudah direncanakan di stasiun bawah tanah juga dipersiapkan dengan baik.
Untunglah Bond datang tepat pada waktunya untuk menolong M. Lalu mereka
pergi melarikan diri ke rumah tempat tinggal Bond di masa kecil yang
berada jauh di pedesaan yang bernama Sky Fall.
Adegan
puncak berada di rumah tersebut. Sebenarnya adegan aksi dan
tembak-menembaknya biasa saja dan tidak terlalu istimewa namun digarap
dengan baik sehingga menawan untuk dilihat. Sekali lagi film ini
bercerita mengenai M dan pada seri ini M akhirnya mati. Kemudian M
digantikan oleh Mallory (Ralph Fiennes). Padahal diawal-awal cerita
penonton digiring untuk mencurigai Mallory sebagai biang teror tsb
mengingat dia paling semangat untuk membubarkan organisasi agen rahasia
tsb.
Ada
beberapa kelemahan yang penulis temukan dalam film ini. Pada adegan
awal Bond mengalami dua kali kena tembak, yang pertama ditembak oleh
teroris dan yang kedua oleh Eve. Tapi dari luka yang ada hanya luka
tembakan dari teroris yang terlihat bekasnya dan hanya ada satu luka
saja yang terlihat saat Bond tidak memakai baju. Padahal tembakan dari
Eve mengakibatkan Bond jatuh dari kereta api dan terlihat parah.
Kemudian, tidak dijelaskan mengapa Severine tiba-tiba ditahan oleh Silva
padahal merupakan kaki tangannya sendiri dan juga selama di kapal
pengawal-pengawalnya begitu hormat. Hal lainnya, tidak dijelaskan
mengapa Silva bisa lolos dari penjara yang ketat. Sebaiknya ditampilkan
caranya meloloskan diri tentu akan tambah menarik. Lalu, Mallory yang
merupakan atasan M menggantikannya sebagai Boss baru di markas besar.
Lucunya, hal ini berarti Mallory turun pangkatnya.
Bond
kali ini dibuat untuk lebih terlihat manusiawi. Ada perasaan sedih,
galau dan risau yang menyelingkupinya. Ada bayangan kekuatiran dan
ketidak percayaan diri yang ditampilkan secara lebih natural. Dan tentu
saja ada gadis-gadis pendamping yang cantik-cantik. Soundtrack
dalam film ini dibuat oleh Adele dan dinyanyikannya sendiri. Lagu yang
cukup menarik yang bisa membuat hati melankolis namun sekaligus bisa
membuat semangat yang tinggi. Secara keseluruhan film ini bagus sekali
sehingga tidak terasa durasi selama dua jam lebih membuat penonton betah
untuk duduk sampai film berakhir.