Salah satu isu yang menarik dalam implementasi API di industri perbankan nasional adalah prediksi pembentukan bank berkelas international yang modal intinya di atas 50 Triliun. Minimal satu bank international dapat terbentuk dari kelompok bank persero yang dimiliki oleh pemerintah. BI sendiri menargetkan ada 2 atau 3 Bank yang tergolong bank berkelas international. Lalu dari kelompok bank mana lagi dapat terbentuk bank international? Saya mencoba membuat prediksi atau skenario pembentukan bank international.
Mari kita lihat dulu statistik perbankan Indonesia berdasarkan publikasi dari Bank Indonesia yang dapat diakses di sini. Jumlah bank sampai saat ini sebanyak 122 bank umum dan 1706 BPR. Jumlah bank umum tersebut menyusut sebanyak 11 bank jika dibandingkan jumlah bank umum pada saat API diluncurkan tahun 2004. Total asset bank umum sampai bulan November 2010 adalah sebesar 2.856.274 Milyar dengan total sumber dana sebesar 2.425.678 Milyar dan Penyaluran dana sebesar 2.621.601 Milyar. Bank umum tersebut terdiri dari kelompok Bank Persero sebanyak 4 bank, Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) devisa sebanyak 36 bank, BUSN Non-Devisa sebanyak 31 Bank, Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebanyak 26 bank, Bank Campuran sebanyak 15 bank, dan Bank Asing sebanyak 10 bank. Total asset BPR dan Perbankan syariah adalah 44.726 Milyar dan 90.387 Milyar. Perbankan syariah terdiri 11 bank umum syariah, 23 Unit Usaha Syariah, dan 149 BPR Syariah. Ternyata asset BPR dan Bank Syariah masih kalah jauh dibandingkan Bank Umum.
Perkembangan asset bank umum berdasarkan kelompok bank dapat dilihat dari table di bawah ini.
No. | Kelompok Bank | 2004 | 2010 | ||
Aset | % | Aset | % | ||
1. | Bank Persero | 518975 | 40,80 | 1005481 | 35,20 |
2. | BUSN Devisa | 494174 | 38,85 | 1158924 | 40,57 |
3. | BUSN Non-Devisa | 23307 | 01,83 | 73401 | 02,57 |
4. | BPD | 78487 | 06,17 | 242442 | 08,49 |
5. | Bank Campuran | 50026 | 03,93 | 149401 | 05,23 |
6. | Bank Asing | 107112 | 08,42 | 226625 | 07,93 |
| Total | 1272081 | 100% | 2856274 | 100% |
Kelompok bank yang persentasenya meningkat adalah BUSN Devisa, BUSN Non-Devisa, BPD, dan Bank Campuran, sedangkan Bank Persero dan Bank Asing mengalami penurunan. Terlihat bahwa bank yang dimiliki pemerintah- yang tadinya raja di tahun 2004, menurun dominasinya dan harus mengalah ke BUSN Devisa yang saat ini menguasai lebih dari 40 persen asset perbankan nasional. Yang menarik adalah geliat BPD yang menunjukkan perkembangan yang paling pesat dilihat dari perkembangan asetnya yaitu meningkat sebesar 2,32 persen. Lalu bagaimana prediksi kelompok bank umum dalam memenuhi persyaratan modal minimum dalam kerangka API ?
Menurut Statistik Perbankan Edisi November 2010, jumlah Bank Umum yang modal intinya di atas 100 Milyar adalah sebanyak 111 Bank. Jadi jumlah bank umum yang sudah memenuhi modal inti minimum untuk tetap menjadi bank umum setelahn API adalah sebanyak 91 persen. Angka tersebut relative naik dibandingkan tahun 2004 yang hanya sebesar 62 persen. Ternyata API ini cukup “ditakuti” oleh perbankan nasional. Jadi seandainya tidak ada peruabahan lagi, maka jumlah bank umum di Indonesia masih menyentuh angka di atas 100 juga. Masih relative lebih besar dari target BI yang memperkirakan jumlah bank umum di Indonesia sekitar 50-an bank.
Kelihatanya bank umum ini nantinya lebih didominasi oleh bank umum yang focus- atau bank yang tergolong “divisi” atau “kelas” ke-3 saja yang relative kecil-kecil. Jadi bagaimana perkiraan bank kelas “International” – yang modal intinya di atas 50 Triliun, atau kelas “Nasional” yang modal intinya antara 10 sampai 50 Triliun. Modal Inti adalah modal disetor dan cadangan tambahan modal (disclosed reserves) sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Mungkinkah target BI yang memperkirakan 2-3 bank International dan 3-5 Bank Nasional terwujud?
Sekarang mari kita lihat bank-bank umum yang saat ini dianggap ”raksasa” dan menjadi kandidat untuk menjadi bank nasional, atau bank berkelas international di Indonesia. Top ten bank umum berdasarkan total asetnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
No. | Nama Bank | Total Aset (Milyar Rp) | % terhadap aset nasional |
1. | PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | 383887 | 13,44% |
2. | PT BRI (Persero) Tbk | 333279 | 11,67% |
3. | PT Bank Central Asia Tbk | 317438 | 11,11% |
4. | PT BNI (Persero) Tbk | 222436 | 07,79% |
5. | PT Bank Cimb Niaga Tbk | 141457 | 04,95% |
6. | PT Bank Danamon Indonesia Tbk | 106001 | 03,71% |
7. | PT Pan Indonesia Bank Tbk | 101701 | 03,56% |
8. | PT Bank Permata Tbk | 72761 | 02,55% |
9. | PT BII Tbk | 70431 | 02,47% |
10. | PT BTN (Persero) Tbk | 65879 | 02,31% |
| Total | 1815270 | 63,55% |
Ternyata asset top ten menguasai 63,55 aset perbankan nasional. Semoga kondisi ini tidak membawa struktur pasar perbankan nasional mengarah ke oligopoli. Namun itu topik lain yang relatif menarik untuk dibahas dan diteliti, sekarang kita kembali ke prediksi bank-bank umum yang diperkirakanan masuk kategori bank berkelas berkelas international. Dari sepuluh besar bank tersebut, belum ada bank umum di Indonesia yang sudah tergolong ”kelas international”. Jumlah bank umum yang sudah masuk bank berkelas nasional pun hanya 7 bank yaitu Bank Mandiri, Bank BNI 46, Bank BRI, BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon dan Ban Pan Indonesia. Memang kandidat kuat bank umum yang masuk ”Divisi Utama” versi API adalah bank-bank di atas. Siapa atau kelompok bank mana yang diperkirakan masuk Bank International ?
Pertama, Kelompok bank pelat merah pasti menjadi bank berkelas international yaitu jika 4 bank persero digabung atau salah satunya menjadi bank holding company yang menaungi tiga lainnya. Sekedar kilas balik, pemerintah sebagai pemegang saham pengendali dari 4 bank tersebut harus tunduk pada kebijakan ”single presence policy” dari Bank Indonesia yang melarang pemegang saham pengendali memiliki lebih dari satu bank. Mari kita lihat jumlah modal inti dari bank-bank persero tersebut berdasarkan Laporanm Keuangan Publikasi yang dapat diakses dari website Bank Indonesia di sini, dengan rangkuman sebagai berikut:
No. | Nama Bank | Modal Inti (Juta Rp) | Keterangan |
1. | PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | 30,838,242 | Per 10-2010 |
2. | PT BRI (Persero) Tbk | 25,775,764 | Per 07-2010 |
3. | PT BNI (Persero) Tbk | 14,918,903 | Per 06-2010 |
4. | PT BTN (Persero) Tbk | 5,556,795 | Per 10-2010 |
| Total | 77,089,704 |
|
Jika ke-4 bank persero digabung maka total modal inti (Modal disetor ditambah cadangan) sebesar 77 Triliun. Modal inti tersebut jelas sudah di atas 50 triliun sebagai persyaratan untuk menjadi bank berkelas international. Jadi dapat dipastikan kelompok bank persero akan menjadi satu bank berkelas international di Indonesia. Yang masih harus ditunggu- sekali lagi, adalah opsi yang akan dipilih pemerintah, apakah merger membentuk bank baru atau salah satu bank persero menjadi bank holding company? Jika pertimbangannya adalah jumlah modal inti saat ini dan opsi yang diplih adalah membentuk bank holding company, kayaknya yang pantas menjadi induk bank persero adalah PT Bank Mandiri.
sumber : http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/bhermana/2011/01/30/evaluasi-api-2-skenario-pembentukan-bank-international-bagian-1/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar